Penyelenggaraan Ta’lim Pusat (Tapus) 1445H tahun ini mengangkat tema seputar peneguhan Khittah Jama’ah Muslimin (Hizbullah). Tema tersebut merupakan aspirasi dari banyak ikhwan yang mengirimkan pesan dan kesan Tapus 1444H yang terjaring melalui survey yang diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim wa Tadrib Pusat (MTTP). Aspirasi tersebut menggambarkan keinginan yang begitu besar dari para ikhwan untuk menghadiri Tapus dengan tujuan mendapatkan bekal pemahaman Khittah Al Jama’ah yang lebih komprehensif dan matang.
Selain itu, tema di atas juga merupakan sebuah perenungan mendalam akan perjalanan perjuangan penegakan syariat Al Jama’ah yang memasuki usia 71 tahun. Jumlah ikhwan yang kian bertambah tersebar begitu luas di hampir seluruh provinsi di Indonesia bahkan di beberapa negara serta problematika dakwah Al Jama’ah yang mau tak mau semakin komplek sebagai efek normal dari berkembanganya suatu komunitas, seharusnya memaksa kita untuk melihat kembali peta perjuangan kita dulu.
Rasa-rasanya konsep Islam non politik yang menjadi nafas penegakan syariah Al Jama’ah kian lama kian pudar di tengah hingar bingar perpolitikan di Indonesia. Apa lagi penyelenggaraan Tapus 1445H kali ini jatuh tak lama setelah berakhirnya pesta demokrasi, 14 Februari 2024 lalu. Syahwat kekuasaan yang menjiwai partai-partai politik telah begitu dahsyat membentuk polarisasi di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Umat Islam sebagai penduduk paling besar di negeri ini terkena dampaknya. Alih-alih berjuang bersama-sama menegakkan agama, justru kita saling bertikai dan bermusuhan.
Politik demokrasi benar-benar mengekspresikan wajah perpecahan umat di banding persatuan. Fenomena inilah yang mendorong para pendahulu kita keluar dari perjuangan Islam melalui jalur politik kepada dakwah Al Jama’ah. Al Jama’ah merupakan model kehidupan bermasyarakat Islam yang jauh dari warna warni ‘ashobiyah. Sebaliknya sifat utama dari syariat ini adalah mewujudkan Ukhuwah Islamiyah yang erat. Ia tidak berorientasi pada kekuasaan. Tapi berorientasi pada penghidupan nilai-nilai ukhuwah, kasih sayang dan persatuan.
Persaudaraan yang dilandasi dengan kasih sayang akan melahirkan persatuan. Persatuan akan memunculkan kekuatan yang akan mampu mewujudkan perdamaian. Itulah bentuk rahmat Allah kepada umat manusia, Al Jama’atur rahmah.
Atas dasar itu, kami berharap penyelenggaraan Tapus 1445 yang mengangkat tema “Menyambut Ramadhan dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah, Meneguhkan Kembali Khittah Al Jama’ah menuju Kesatuan Umat” membantu menciptakan suasana kehidupan umat yang lebih harmonis dan berukhuwah.
Day 01 | |||
---|---|---|---|
00:00 - 23:30 |
Bazar Sya'ban Hari ke-1 |
Buy Now | |
06:00 - 23:30 |
Musabaqoh Hari ke-1 |
Buy Now | |
Day 02 | |||
00:00 - 23:30 |
Bazar Sya'ban Hari ke-2 |
Buy Now | |
06:00 - 23:30 |
Musabaqoh Hari ke-2 |
Buy Now | |
08:00 - 13:00 |
Donor Darah |
Buy Now | |
Day 03 | |||
07:30 - 15:00 |
Dauroh Al-Quds Mae_C |
Buy Now | |
00:00 - 23:30 |
Bazar Sya'ban Hari ke-3 |
Buy Now | |
08:00 - 13:30 |
Konsolidasi Syubban |
Buy Now | |
20:00 - 22:00 |
Bedah Buku H-1 |
Buy Now | |
Day 04 | |||
05:00 - 22:00 |
Tabligh Akbar Hari ke-1 |
Buy Now | |
00:00 - 23:30 |
Bazar Sya'ban Hari ke-4 |
Buy Now | |
16:00 - 18:00 |
Bedah Buku H-2 |
Buy Now | |
07:30 - 16:00 |
Konsolidasi Muslimat & Fatayat |
Buy Now | |
Day 05 | |||
05:00 - 13:00 |
Tabligh Akbar Hari ke-2 |
Buy Now | |
00:00 - 23:30 |
Bazar Sya'ban Hari ke-5 |
Buy Now |